Jumat, 26 April 2013

Setetes darah dan sebuah peluru






Setetes darah tak berarti apa-apa lagi
Semuanya angkuh tak mengakui darah yang berceceran
Mereka tak butuh itu,
Senyum merekah tatkala gelondongan senjata diantarkan
Pertanda darah akan kembali tumpah
Merobek tanah tandus kering dengan aroma darah segar
Tangis anak kecil tak kedengaran lagi..
Dikalahkan kegarangan dentuman senjata
Tak ada doa dan harapan lain selain bermimpi
Bahwa semoga, esok masih 24 jam
Masih ada waktu untuk sedikit bernapas, menatap warna langit
Kebebasan apa yang mereka inginkan?
Kedaulatan omong kosong apa lagi yang mereka perjuangkan?
Darah benar-benar tak berarati apa-apa
Tak usah lahir jika kehidupan dipersiapkan untuk menyambut
Kematian yang  menyiksa
Darah pun menetes…kemengangan sebutir peluru kembali dipertontonkan…


0 komentar:

Posting Komentar