Rekomendasi Hari Ini

Minggu, 22 Juli 2012

Bahwa sejatinya, cintalah yang memilih manusia, bukan sebaliknya

terkadang kalimat melupakan tugasnya sebagai penyampai pesan

Jumat, 13 Juli 2012

Mata Hati

Hari itu aku tidak akan pernah lupa, hari ketika kamu mempertanyakan sesuatu yang menurutku sangat mengganggu nalar dan keimanan yang selama ini tertatih-tatih aku ciptakan. Kamu menjelaskan kepadaku mengenai konsep Ketuhanan yang sesungguhnya (versimu) dengan didukung ayat Al-Quran dan referensi bacaan yang tidak mudah untuk dipahami. Kamu menjelaskan semuanya dengan gamblang. Terlepas dari mana Tuhan itu berasal, Tuhan ada dimana? apakah Tuhan benar-benar ada?, aku hanya manusia biasa dengan segala kekurangan yang ada dalam diriku, sangat malu rasanya aku mempertanyakan keberadaan Tuhan.


Tanpa pernah disadari,kita telah serakah terhadap diri sendiri

Menikmati Langkahmu

Terlalu banyak hal yang tak mampu aku jelaskan ketika membahas sosoknya.
kau hadir dalam lembaran hari-hariku dan memberinya warna.
www.google.co.id
Saat kau berlalu dihadapanku aku merasakan semua benda yang ada disekelilingku seakan tarik menarik dengan magnet yang ada dalam dirimu, dan ketika kau  berlalu begitu jauh, aku telah mendapati diriku hanya terdiam dan menikmati ayunan langkah kakimu yang tidak pernah sedetik pun beristirahat untuk
berhenti dan berdiri bersama denganku...

Minggu, 08 Juli 2012

Selimut Imajinasi

Aroma ketulusan begitu terasa tatkala kau menghampiri sisi kehidupanku yang sangat naif, kekanak-kanakan dan awam dengan keadaan sekeliling. Hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku menemukan hal yang sangat berbeda ketika bersamamu. Perlakuan dan seluruh sikapmu mengajarkan aku banyak hal tanpa perlu kau jelaskan tapi cukup untuk dipahami.Kau tidak pernah berkata ini salah dan itu benar, kau begitu terbuka dengan semua perbedaan disekelilingmu dan bisa sangat acuh sampai tidak peduli sama sekali jika hal tersebut hanya merusak kualitas hatimu. Terkadang aku bisa merasa begitu dekat denganmu namun terkadang aku juga bisa merasa sangat jauh darimu. kau mampu memainkan emosi di jiwaku, dan yang kutau itu bukanlah pelampiasan nafsu secara gamblang, karena aku tau kau tidak pernah menyeretku untuk merasakan hal itu.
Hari-hari berikutnya kudapati diriku sudah tidak bersamamu lagi seperti hari sebelumnya. "Kepergianmu"  dari keseharianku sebenarnya bukanlah hal yang membuatku gundah, tapi kepergianmu dari alam bebas fikiran dan imajinasikulah yang membuat hatiku begitu nelangsa. Hanya dengan bersamamu aku bisa menghabiskan lembaran celotehan mengenai imajinasi liarku yang tak terbatas. Kau tidak sekedar mendengarkan tetapi berusaha memahami nalarku yang "nakal". Ada sebuah ungkapan yang mberbunyi bahwa "Nalar mampu membawa kita dari A - B, namun Imajinasi mampu membawa kita dari A - kemanapun dan kamu sedang melakukan itu pada diriku. Entah ini gejolak mercusuar belaka atau apa, namun satu hal yang mampu aku bahasakan bahwa aku mengangumi keleluasaanmu menjamah alam fikiranku agar terus menjadi diriku sendiri dan berani menatap dunia ini, "ambil bantal dan selimutmu, lalu teruslah berjalan dan menatap dunia yang telah menunggumu di depan sana, dunia yang menunggumu itu sangat indah dan luar biasa", itulah pesan terakhirmu yang mengakhiri "kebersamaan" kita.

                                                                                                                            Yogyakarta, 8 Juli 2012

Minggu, 01 Juli 2012

MP3EI SEBAGAI WUJUD KOMUNIKASI PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR DAERAH DI INDONESIA


            Pembangunan perekonomian negara Cina yang begitu cepat dan menguasai siklus perekonomian Asia disusul negara India semakin memperlihatkan geliat optimisme pembangunan ekonomi negara di Asia sehingga mampu memberikan efek positif bagi negara disekitarnya agar turut serta perumuskan program peningkatan perekonomian. Berdasarkan hal tersebut Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi SDA dari Sabang sampai Merauke sudah seharusnya mampu mengikuti jejak keberhasilan negara Cina dalam membangun perekonomian berdasarkan kekuatan potensi masing-masing daerah dan ekonomi lokal setiap daerah. 
     Dalam teori sistem dunia yang dikemukakan oleh Wallerstein bahwa “Pembangunan atau keterbelakangan dari suatu wilayah georgrafis tertentu tidak dapat dianalisa tanpa meletakkan wilayah geografis tersebut dalam konteks  irama siklus dan kecenderungan perputaraan ekonomi dunia secara keseluruhan”,  negara Cina pada awalanya merupakan negara semi pinggiran dalam perputaran sistem perekonomian dunia namun dalam beberapa dekade mampu menjadi negara industri dan berkembang pesat disebabkan karena beberapa kebijakan pemerintah Cina, yaitu berdasarkan hasil kajian Alvin Y.So, tentang distrik sutera di Cina Selatan menggunakan sistem dunia untuk proses inkorporasi, komersialisasi pertanian, industrialisasi, dan irama siklus sistem ekonomi kapitalis dunia terhadap ekonomi lokal masyarakat setempat.
            Semangat pembangunan ekonomi Cina dapat membangkitkan semangat optimisme bangsa Indonesia dalam melakukan trasnformasi ekonomi yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi SDA setiap daerah agar daerah di Indonesia mampu mengembangkan kekuatan ekonomi lokal berdasarkan ciri khas daerah itu sendiri. Pemerintah dalam hal ini jajaran Kementerian Perekonomian telah merumuskan program perecepatan pembangunan perekonomian yang dikenal dengan program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi).

Program MP3EI mengusung tiga tema utama yaitu :
1. Pengembangan Potensi Ekonomi Melalui Koridor Ekonomi
2. Penguatan Konektivitas Nasional dan
3. Penguatan Kemampuan SDM Dan IPTEK Nasional.

           Pengembangan potensi wilayah melalui koridor ekonomi memberikan gambaran bahwa masing-masing koridor atau pusat pengembangan wilayah yang terbagi dalam enam koridor yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Kep.Maluku dan Papua diharapkan mampu mengembangkan potensi daerah berdasarkan keunggulan yang dimiliki daerah tersebut. Luas wilayah NKRI yang membentang seluas Eropa Barat dan memiliki tempat strategis bagi transportasi laut, seperti Selat Malaka dan Selat Makassar, merupakan potensi geografis yang sangat strategis, Indonesia perlu memperhatikan pengaruh dari perkembangan negara lain dalam konteks global untuk masa yang akan datang.
              Seperti diketahui bahwa pembangunan daerah di Kawasan Timur Indonesia cenderung agak tertinggal dibandingkan dengan daerah di Kawasan Barat Indonesia, oleh karena itu pemerintah mengambil peran penting untuk mengurangi kesenjangan tersebut dengan memberikan ruang dan peluang bagi daerah di Kawasan Timur Indonesia untuk memanfaatkan potensi SDA tersebut. Ruang dan peluang yang dimaksud adalah menciptakan iklim berinvestasi yang nyaman bagi para investor. Selama ini aglomerasi dan kluster industri berpusat di daerah Jawa sehingga terjadi kesenjangan spasial di Indonesia disebabkan terutama perbedaan pangsa tenaga kerja industri manufaktur yang disignifikan antarpulau selama periode 1976-1995. 
              Wilayah Jawa Bali menjadi pusat kegiatan ekonomi dengan sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 59 persen dan wilayah Sumatera sekitar 23,2 persen, sementara sumbangan wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua hanya sekitar 17 persen. Tingginya PDRB Wilayah Jawa-Bali, dan Sumatera disebabkan oleh perkembangan aktivitasnya yang cukup pesat dan dukungan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang aktivitas yang cukup memadai dibandingkan wilayah lainnya yang masih mengandalkan ketersediaan sumberdaya alam, sedangkan sektor sekunder dan tersier perkembangannya relatif lambat. Jadi permasalahan infrastruktur merupakan salah satu faktor penghambat kemajuan aktivitas ekonomi antar pulau di Indonesia. 
             Infrastruktur memiliki peranan yang cukup penting dalam meningkatakan pertumbuhan ekonomi, hal ini terbukti dalam program New Deal yang diluncurkan oleh Presiden Roosevelt, pada saat resesi parah di Amerika Serikat tahun 1933. Dengan meningkatkan proyek infrastruktur dalam skala massif, dampak positif berupa peningkatan kegiatan ekonomi muncul secara signifikan. Dalam hal peningkatan pelayanan infrastruktur di Indonesia diharapkan mampu mendukung pelaksanaan program MP3EI sehingga perecepatan pembangunan perekonomian diseluruh wilayah NKRI segera terwujud.
Penguatan konektivitas nasional diimplementasikan dalam wujud peningkatan jaringan dan pelayanan infrastruktur antar daerah, antar pulau dan antar provinsi agar aktivitas perekonomian dan akomodasi pelayanan di daerah terpencil dapat berjalan dengan lancar. Wakil Menteri PU Hermanto Dardak memeberikan keterangan bahwa 30% dari total panjang jalan nasional yang mencapai sekitar 34 ribu km (10.280 km) telah habis usia manfaatnya per tahun 2010. Menurutnya, kondisi alam dengan curah hujan yang cukup tinggi serta bencana banjir di berbagai daerah menjadi faktor yang mempercepat kerusakan jalan, disamping juga tingginya frekuensi penggunaan jalan dan penggunaan jalan dengan beban yang tidak tepat. 
            Salah satu isu sentral positif yang berkembang saat ini adalah kolaborasi antara program MP3EI dan produk perencanaan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), program MP3EI dan produk perencanaan RTRW sudah seharusnya menjadi sebuah produk komplementer yang saling melengkapi agar pelaksanaan kedua “Big Masterplan” ini bisa memberi kontribusi yang maksimal bagi kemaslahatan masyarakat dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Muatan dalam rencana tata ruang wilayah yang membahas mengenai ketetapan kawasan lindung dan budidaya akan mengarahkan zonasi pembangunan ekonomi yang tertera dalam program MP3EI, sehingga tidak terjadi sengketa lahan dan ketidaksesuaian antara muatan RTRW dengan kondisi ril dilapangan. 
       Ketetapan mengenai kawasan lindung dan budidaya dalam RTRW sangat diperlukan agar pembangunan perekonomian dalam program MP3EI  tidak memanfaatkan dan menggunakan  daerah dengan fungsi kawasan lindung untuk mengembangkan kegiatan perekonomian yang akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Pengembangan dan eksplorasi nilai-nilai kearifan lokal juga sangat diperlukan agar program pembangunan ekonomi tidak menggusur nilai kearifan lokal sebagai ciri khas setiap daerah/kawasan,  akan tetapi nilai kearifan lokal tersebut diharapkan mampu mendukung program pemerintah dan memperkaya khazanah nilai-nilai pembangunan Indonesia.
           Semangat dan optimisme percepatan pembangunan ekonomi yang tertuang dalam program MP3EI telah menunjukkan bahwa Indonesia mampu bangkit dari keterpurukan apabila seluruh komponen negeri ini bahu membahu dan menjalin koneksivitas antar wilayah melalui pengembangan potensi daerah sebagai bahasa komunikasi, infrastruktur wilayah sebagai alat komunikasi dan sumberdaya manusia sebagai objek yang melakukan komunikasi. Program MP3EI  menggambarkan bahwa pemerintah telah mengenali ciri dan keunggulan setiap daerah dalam merumuskan rencana aksi yang akan dilakukan untuk mengembangkan potensi daerah tersebut, hal inilah yang sangat diperlukan agar pemerintah selaku pembuat kebijakan dapat memberikan formulasi yang tepat dalam setiap program pembangunan.
      Dorodjatun Kuntjoro dalam buku “Menerawang Indonesia” mengemukakan bahwa ada dua kemungkinan kondisi Indonesia pada 2030: menjadi raksasa ASEAN yang tidak berdaya atau menjadi pusat kebangkitan masyarakat ASEAN. Menurut Dorodjatun posisi strategis Indonesia akan diperhitungkan secara lebih serius oleh semua kekuatan besar di Dunia karena letaknya di antara dua benua dan dua samudera, serta keberadaan 4 SLOC (sea – lane of communication) di wilayahnya. Jika Indonesia tidak mempersiapkan diri secara matang, tidak tertutup kemungkinan pada 2030 skenario menjadi raksasa ASEAN yang tidak berdaya. Untuk mencapai lakon kebangkitan masyarakat ASEAN pada 2030, bukan hanya diperlukan keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian, tetapi jug harus mampu menyederhanakan sistem politik, menangani berbagai gejolak sosial dan ekonomi serta memanfaatkan tata ruang wilayah NKRI dengan sebaik mungkin. 
           Proyeksi dan prediksi berdasarkan data geostrategi, geopolitik dan demographic yang dilakukan oleh Dorodjatun dalam menggambarkan posisi Indonesia pada tahun 2030 telah menyadarkan kita sebagai warga negara Indonesia bahwa bangsa Indonesia memiliki peluang untuk menjadi raksasa ASEAN yang tangguh apabila kita mampu mengatasi berbagai persoalan yang sudah melanda bangsa Indoensia secara komprehensif. Melalui program MP3EI kita berharap bahwa hal tersebut merupakan gebrakan baru dalam pembangunan ekonomi agar arah pembangunan ekonomi bangsa Indonesia semakin jelas dalam kancah percaturan ekonomi dunia. Peluang geostrategi, SDA dan SDM yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dimanfaatkan sebaik-baiknya agar senyum cerah anak negeri ini masih dapat kita saksikan sebagai sebuah ekspresi kebanggaan atas karya dan kreativitas generasi masa kini. SEMOGA.

13 JUNI 2012,
YOGYAKARTA

INDONESIA DALAM GENGGAMANMU


Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan. - Franklin D Roosevelt.

Tahun 2012 menjadi catatan sejarah panjang perjalanan politik di Timur Tengah ketika rezim otoriter yang telah berkuasa selama puluhan tahun akhirnya tumbang ditangan rakyatnya sendiri. Berawal dari runtunhya rezim Tunisia kemudian disusul dengan pemberontakan dan perlawanan masyarakat Mesir telah menunjukkan bahwa kemarahan dan sikap muak rakyat bangsa di Timur Tengah merupakan akumulasi kekecawaan terhadap kinerja pemerintah mereka sendiri.
Rakyat Tunisia ataupun rakyat Mesir tentu tidak mengharapkan kejadian seperti ini memporak-porandakan sistem tatanan politik di negara Tunisia dan Mesir. Akan tetapi rezim otoriter yang berkuasa selama puluhan tahun ternyata tidak membawa perubahan yang begitu besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, korupsi makin “mencengkeram” sendi-sendi kehidupan warga, sementara pemerintah hanya memperkaya diri sendiri. Ibaratnya pemberontakan yang terjadi di kedua negara tersebut merupakan bom waktu yang akhirnya meledak hingga akhirnya menghancurkan kepemimpinan rezim otoriter tersebut.
Kedua peristiwa tumbangnya rezim pemerintahan di Mesir dan Tunisia hendaknya menjadi pelajaran bagi seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah di Indonesia agar bangsa ini tetap memiliki tekad yang sama untuk memajukan NKRI dari segala lini. Konsisten dalam pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, tidak sekedar menjadi jargon parpol belaka untuk meraih popularitas. Kebijakan dalam bidang perekonomian tidak hanya berkutat dan berorientasi untuk menggiatkan pertumbuhan ekonomi tetapi kebijakan dan langkah konkret yang harus dilakukan adalah pembangunan masyarakat dan peningkatan SDM yang menjadi prioritas oleh pemimpin bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia memiliki banyak permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini. Untuk menemukan sosok pemimpin bangsa Indonesia yang mampu mengatasi berbagai gejolak dalam negeri haruslah seorang sosok pemimpin yang mengetahui permasalahan seperti apa yang sedang merongrong sendi-sendi kebangsaan dan nasionalisme negeri ini. Dalam buku “Menerawang Indonesia” NKRI dilukiskan sebagai sebuah gambaran “Big History”, menggambarkan bagaimana perjalanan bangsa Indonesia ditinjau dari pendekatan para sejarawan dan memungkinkan analisis yang berjangka sangat panjang. Bangsa Indonesia pada tahun 2030 diprediksi mampu menjadi macan asia yang tangguh atau justru sebaliknya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang gagal, apabila peristiwa yang terjadi pada masa ini dan tidak diperhatikan dan sama sekali tidak terduga pada masa kini dapat berpotensi untuk muncul dikehidupan kita di masa yang akan datang.
Melihat kenyataan tersebut pemerintah atau calon pemimpin bangsa ini sudah seharusnya merasakan, membaca berbagai fenomena yang melanda bangsa Indonesia, isu mana saja yang menjadi “penyakit kronis” bangsa ini secara turun temurun dan fenomena baru yang tidak diperhitungkan sama sekali namun akan berdampak negatif dan merusak sistem kenegaraan bangsa Indonesia. Jika menilik sejarah ke belakang, kebobrokan bangsa ini berakar dari masalah penegakan hukum yang cenderung tebang pilih. Semua kebobrokan yang terjadi di Indonesia seperti sebuah setingan politik dimana berbagai permasalahan tersebut seperti sebuah susunan “frekuensi”, dan para pelaku yang bermain di balik layar bisa dengan leluasa mengganti “frekuensi” permasalahan. Kita bisa menyaksikan betapa berbagai peristiwa yang melanda bangsa ini seperti sebuah “Pemberitaan Mercusuar”, belum tuntas pemberitaan satu kasus, bangsa ini harus dihadapkan lagi dengan masalah baru, akibatnya permasalahan yang terjadi sebelumnya tenggelam dan tidak jelas hasilnya.
Tantangan yang diemban oleh calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia sangat berat dan tidak mudah. Seorang pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini adalah sosok pemimpin universal dan visioner yang dapat menggerakkan seluruh komponen bangsa agar memiliki kemantapan hati dan rasa memiliki/kecintaan yang besar untuk bangsa ini. Berikut adalah kriteria calon pemimpin bangsa Indonesia yang diharapkan mampu membawa bangsa ini ke masa gemilang:
1.    Mengenal wilayah Indonesia secara geografis. Kriteria ini dimaksudkan mengingat bahwa NKRI merupakan wilayah kepulauan dengan potensi SDA melimpah di seluruh penjuru kepulauan NKRI. Dengan mengenali wilayah secara geografis, pemerintah dapat merumuskan kebijakan pembangunan wilayah berdasarkan potensi dan keunggulan setiap daerah. (Isu daerah tertinggal).
2.    Mengenal Wilayah Indonesia secara geopolitik. Kriteria ini dimaksudkan agar pemerintah memahami letak strategis NKRI secara geografis dan berdampak pada kebijakan politik berupa kerjasama bidang perekonomian antar negara, selain itu pemahaman NKRI secara geopolitik merupakan komitmen dan konsistensi calon pemimpin untuk menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. (Isu sengketa perbatasan).
3.    Sosok pemimpin universal. Calon pemimpin menghimpun seluruh perbedaan yang terjalin dan sistem tatanan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Pemimpin tersebut mampu mengusung bendera perdamaian, mengatasi gejolak perbedaan yang sewaktu-waktu dapat merusak ketenangan berbangsa adan bernegara. (Isu suku, ras dan agama).
4.    Visioner, seorang pemimpin bangsa memiliki visi jelas dan konkret, tahu mengarahkan bangsa ini menuju peradaban yang gemilang, bergerak cepat dan tepat menghadapi segala situasi yang mendera bangsa. (Isu kesigapan pemerintah).
5.    Memerangi Koruptor. Seorang pemimpin harus memiliki konsistensi yang tinggi terhadap penegakan hukum. Penegakan hukum tidak hanya ditegakkan bagi masyarakat kecil, akan tetapi semua kalangan harus mendapat ganjaran yang setimpal akibat perbuatan melanggar hukum dan merugikan negara. (Isu penegakan hukum).
6.    Good Listener. Seorang pemimpin harus memiliki kepekaan untuk mendengar derita dan keluhan rakyat. Setiap keluhan rakyat sudah seharusnya ditindaklanjuti dengan cermat, tidak sekedar mengumbar janji palsu kepada rakyat.
7.    Kepekaan. Kepekaan yang dimaksud adalah peka terhadap permasalahan lingkungan, menjadi pionir dalam menggalakkan penyelamatan lingkungan hidup. Peka terhadap isu global warming yang menjadi permasalahan dunia, dan mampu bertindak untuk meningkatkan penyelamatan lingkungan hidup. (Isu lingkungan hidup).
8.    Menjunjung tinggi hak asasi manusia. Menindak tegas para pelaku pelanggar HAM. Penegakan hukum harus dilaksanakan agar tidak terjadi lagi pelanggaran HAM yang memakan korban jiwa dan mencoreng wajah Indonesia di dunia hukum Internasioanal.
9.    Memerangi Narkoba. Narkoba merupakan barang haram yang dapat merusak kehidupan generasi muda calon pemimpin bangsa. Masa depan bangsa ada pada generasi muda, oleh karena itu perang terhadap narkoba adalah mutlak.
10.    Memerangi Terorisme. Fakta yang ditemukan dilapangan bahwa para pelaku terorisme sebagian besar adalah anak muda menggambarkan betapa lemah dan rapuhnya kepercayaan anak muda kita terhadap pemimpin bangsa ini. Mereka jengah dan muak dengan berbagai permasalahn bangsa yang tak kunjung tereselesaikan di tangan pemerintah.
11.    Mencerdaskan kehidupan bangsa berupa komitmen yang tinggi terhadap pendidikan. Pemimpin bangsa sudah seharusnya menjadikan tema peningkatan kualiatas pendidikan diseluruh wilayah Indonesia sebagai komitmen bersama dan mutlak untuk dilaksanakan. Pendidikan gratis, pembangunan fasilitas sekolah dan pendidikan yang memadai, peningkatan jumlah pengajar, kualitas pengajar dan peningkatan kualitas hidup para guru harus diutamakan agar tidak ada kejadian lagi dimana seorang guru harus menjadi pemulung untuk menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
12.    Memiliki kecintaan yang besar dan nasionalisme yang tinggi bangsa Indonesia. Tidak tunduk terhadap negara adidaya, mampu berdiri diatas kaki sendiri seperti pesan presiden RI – 1 Ir.Soekarno. Tidak bergantung pada negara asing, dan menjaga wibawa bangsa Indonesia di mata dunia.

Tidak mudah untuk membawa bangsa ini ke masa gemilang yang sudah lama rakyat Indonesia harapkan. Perjuangan mulia ini tidak hanya menjadi tugas presiden, dan pemerintah saja, akan tetapi seluruh rakyat Indonesia yang merasa memiliki bangsa Indonesia sudah merupakan kewajiban dan perwujudan cinta terhadap bangsa ini untuk bertekad melakukan yang terbaik demi bangsa yang kita cintai ini. Hanya dengan kebersamaan dan merangkul berbagai perbedaan lah yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa besar dan disegani negara lain. INDONESIA BISA.


                                                                                                Yogyakarta 30 Juni 2012

Popular