Rabu, 17 April 2013

Merayap dalam Laboratorium


Dalam praktik ilmu kedokteran media tikus sering digunakan untuk mendukung riset dan percobaan medis yang dilakukan. Tikus digunakan sebagai media percobaan karena  memiliki sistem karakteristik biologis yang mirip dengan manusia. Dalam bergerak tubuh tikus dan manusia juga didukung oleh sistem saraf yang terbagi menjadi  dua, yaitu sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat. Pusat bibit hewan uji coba jenis binatang pengerat di Beijing bahkan menyediakan 30.000 ekor tikus untuk pemesanan dari 20 provinsi di Beijing. Tikus selain digunakan sebagai bahan percobaan medis, saat ini juga telah digunakan untuk memproduksi Antibodi Monoklonal. Antibodi monoklonal adalah imunoterapi yang digunakan sebagai dasar terapi kanker. Antobodi monoklonal inilah yang berfungsi mencari sel kanker bersifat antigen dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk membantu tubuh bertahan melawan penyakit dan menghancurkan sel kanker. 
  
www.google.com

Di sisi lain tikus merupakan hewan parasit dan musuh manusia, karena tikus selalu merusak tanaman padi, akibatnya petani sering mengalami gagal panen. Obat-obatan pembasmi tikus dengan berbagai merk juga banyak beredar di pasaran, menunjukkan bahwa betapa tikus memang harus dibasmi. Salah satu bencana pada masa lalu yang dikenal dengan sebutan Black Death juga disebakan oleh bakteri yang tersembunyi dalam bulu hitam tikus. Pada tahun 1348-1350 tercatat sekitar 25 juta penduduk di Eropa yang meninggal dunia. Di negara Jerman dikenal juga adanya fenomena raja tikus, tikus mengelompok hingga 32 ekor kemudian membuat jaring benang kusut dengan ekor. Fenomena ini dianggap sebagai tipuan, namun belakangan ditemukan fosil mumi tikus hitam di perapian miller di  Jerman pada tahun 1828.

Perkembangan dunia medis dan teknologi serta dukungan berbagai hasil riset telah membuktikan bahwa mahluk hidup di muka bumi khususnya tikus ternayata dapat memberi manfaat besar dalam dunia medis dengan hadirnya antibody monoclonal misalnya dan tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang tikus memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Hewan ini setidaknya semakin memacu umat manusia untuk menghasilkan temuan baru dalam penelitian melalui media tikus sehingga hewan ini tidak lagi dianggap sepenuhnya sebagai hewan parasit. Setidaknya kita belajar satu hal penting bahwa setiap mahluk hidup dimuka bumi ini memiliki peran masing-masing, sekecil apapun itu, tidak terkecuali tikus.


0 komentar:

Posting Komentar