Minggu, 14 April 2013

Pertaruhan Masa Depan Generasi Muda Selama 5 Jam


Menjelang pemilu 2014 berbagai tokoh baru dari partai baru seperti berlomba memasang jargon perubahan baru yang diusung oleh kaum muda. Pesan utamanya adalah “sudah saatnya generasi mudah berkiprah dalam dunia politik untuk melakukan perubahan”. Sikap heroik yang ditunjukkan salah satu mantan anggota partai ND sangat menarik perhatian saya. Idealisme yang ditunjukkan dengan mengundurkan diri dari partai tersebut karena perbedaan visi dengan pendiri partai ND menurut saya cukup inspiratif. Perbedaan mendasar yang melatarbelakangi pengunduran diri tersebut karena adanya perbedaan sudut pandang dalam melihat sejauh apa peran kaum muda dalam kepengurusan partai yang ternyata untuk posisi strategis masih diduduki oleh “orang lama”.
Meningkatkan peran generasi muda? Saya sudah mulai bosan dengan slogan seperti ini, faktanya jargon seperti itu tidak ditindaklanjuti dengan adanya terobosan baru dalam merubah cara pandang anak Indonesia tentang hakikat mereka sebagai kaum muda yang memikul tanggung jawab untuk memajukan bangsa. Ketika bangsa Indonesia masih memperjuangkan kemerdekaan, peran kaum muda begitu besar, di usia yang masih belia anak muda pada zaman tersebut sudah melakukan perubahan besar dan melahirkan pemikiran luar biasa bagi kemajuan bangsa Indonesia. 

Ilustrasi : desain pribadi

Akan tetapi saya merasa ada perbedaan yang cukup mencolok dengan kondisi anak muda sekarang. Saya heran pada saat jam 08.00 pagi hingga pukul 11.00 siang acara TV yang menyajikan acara hura-hura tidak jelas reality show kah, atau acara musik, gosip semua dalam satu paket acara dan yang menjadi “tim heboh” adalah anak muda yang bergerak kesana kemari, meneriakkan nama idola mereka, tertawa lepas, seakan tidak ada beban. Saya masih ingat ketika duduk dibangku sekolah dasar, tepat jam 08.00 pagi di stasiun TVRI ada acara mengungkap tabir pengetahuan, acaranya membahas mengenai sains, ilmu alam dan teknologi. Tetapi sepertinya acara seperti itu tidak memiliki rating yang tinggi jika TV swasta menanyangkannya, toh acara infotainment, music, reality show yang minim informasi justru yang mendapat penghargaan PA.
Nah, HT sebagai pimpinan grup manajer dan investasi ternama di Indonesia yang menggaungkan agar generasi muda mampu berbuat dan berkiprah untuk kemajuan bangsa apakah HT mengetahui seperti apa sajian acara yang disiarkan oleh TV swasta yang dikelolanya?. 
Teknologi informasi seperti media elektronik seharusnya merancang acara yang benar-benar mengeksplor potensi anak muda dalam bidang keilmuan. Tujuannya adalah agar generasi muda kita terdidik dengan tontonan yang memberi nilai tambah bagi perkembangan dan pembentukan jati diri serta menjadi ruang untuk meningkatkan kreativitas. Bukan tontonan yang membuat generasi muda semakin malas, lebih banyak bersantai di jam-jam dimana seharusnya seseorang meningkatkan produktivitas diri. Industri hiburan sepertinya masih enggan melakukan perubahan dan perombakan dalam menentukan pilihan acara TV yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya generasi muda. 
Jika target HT adalah meningkatkan produktivitas kaum muda bangsa Indonesia, sudah saatnya HT melihat fenomena anak-anak muda di jam kritis (08.00 pagi) di stasiun TV yang dikelola oleh perusahaannya. Tidak perlu melempar jaring terlalu jauh untuk mendapatkan tangkapan ikan yang banyak, disekeliling dan disekitar kita ternyata banyak ikan yang bisa ditangkap. Semoga HT menemukan kejanggalan tersebut dan kembali menunjukkan idealisme terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nurani. 

1 komentar:

Posting Komentar