Bangsa Indonesia terkenal dengan
berbagai ragam kuliner yang terdapat pada setiap daerah karena memiliki cita
rasa khas dan kaya rempah-rempah. Melihat potensi dan peluang tersebut maka bisnis
kuliner di Indonesia terbilang cukup menjanjikan dari segi ekonomi. Seiring dengan
perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, inovasi dari segi cita rasa dan
kemudahan mengolah bumbu semakin mewarnai bisnis kuliner. Masyarakat dapat
dengan mudah menemukan bumbu masakan instan di pasar swalayan ataupun di
minimaket, setidaknya hal ini dapat membantu ibu rumah tangga yang memiliki
rutinitas tinggi namun tetap dapat menikmati berbagai sajian khas nusantara
tanpa harus menguras waktu dan energi mereka mengolah bumbu masakan yang
terkadang cukup sulit ditemukan di pasaran.
Selain bumbu
dapur instan, beberapa makanan dan minuman instan dapat kita temukan di warung,
toko, dan swalayan. Terutama mie instan, setiap warung pasti menyediakan
makanan cepat saji ini. Selain karena harga mie instan sangat terjangkau, juga
karena proses pengolahannya untuk menjadi masakan cukup mudah. Hanya saja perlu
kita ketahui bahwa mengkonsumsi mie instan setiap hari tidak bagus untuk
kesehatan tubuh karena dalam mie instan terkandung beberapa kandungan yang
memiliki efek negatif jika dikonsumsi secara berlebihan. Kandungan yang
terdapat dalam mie instan adalah zat lilin dan campuran MSG (Monosodium Glutamat).
Zat lilin bahan seperti
ini sering tidak tertera pada komposisi bahan di kemasannya. Padahal lilin bisa
menyebabkan usus mengalami iritasi, akibatnya adalah penyerapan nutrisi dari
makanan lain tidak bisa optimal. Selain Zat lilin juga terdapat MSG ( monosodium glutamat ),
dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mie instan. Kandungan bahan berbahaya dalam mie instan ini
didapatkan dari proses pengolahan sampai proses pengawetan yang dilakukan
dengan cara menggoreng mie sampai kering. Mega Dosis yang digunakan sebagian
besar masyarakat inilah menyebabkan penyakit hipertensi, serangan jantung, stroke,
sakit kepala, gangguan ginjal, dan kanker. Sedangkan bahan pelengkap
mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau
hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan
asam klorida ataupun dengan enzim.
Masyarakat sebagai
konsumen memiliki hak untuk memperoleh yang terbaik dari setiap produk makanan
yang mereka beli. Produsen wajib melindungi hak setiap konsumen. Aturan penggunaan
MSG dalam bumbu masakan hendaknya diketahui oleh masyarakat, seperti takaran
normal untuk jumlah porsi yang diinginkan semuanya harus jelas. Penggunaan zat
lilin sebaiknya dicantumkan namun tetap memberikan tips mengolah mie instan dengan
menggunakan zat lilin. Tujuannya sederhana, konsumen perlu keterbukaan dan
transparansi mengenai penggunaan bahan baku yang mereka konsumsi. Keterbukaan dan
transparansi terhadap penggunaan zat berbahaya bagi kesehatan dalam mempromosikan
produk makanan bertujuan agar masyarakat semakin cerdas dalam menggunakan
produk tersebut.
Masyarakat jangan hanya sekedar menjadi konsumen “buta” yang
hanya tahu menggunakan tanpa tahu efek samping produk tersebut, dalam hal ini
diharapkan masyarakat bisa belajar banyak, bertambah pengetahuan, tahu efek dan
juga tahu solusi. Dalam hal ini produsen menunjukkan kedewasaan dan kematangan dalam
memasarkan produk tanpa mengejar keuntungan semata, melainkan memperhatikan
manfaat yang dapat diterima oleh kedua belah pihak yaitu konsumen dan produsen.
Karena kita sebagai manusia perlu menyadari bahwa dalam kehidupan ini kita
hidup bersama zat-zat dan kandungan berbahaya bagi kesehatan, dengan demikian
hal ini harus disikapi dengan bijak, manusia diberi akal dan kemampuan
intelegensi agar manusia tahu bagaimana memanfaatkan dan bagaimana cara
menanggulangi dampak, maka dari itu mulai saat ini jadilah konsumen yang
cerdas.
0 komentar:
Posting Komentar