“Sesuatu yang luar
biasa ialah melakukan hal-hal yang biasa saja dengan cara yang tidak biasa”.
(Booker T. Washington, pemimpin politik dan aktivis HAM.)
Awal tahun 2011 hingga 2012 merupakan
rangkain tahun yang menjadi milik Boyband tanah air. Bagaimana tidak
setahun belakangan sejak fenomena K-POP mewabah seperti virus yang sulit
dikendalikan, hampir setiap hari kita menyaksikan aksi menyanyi dan dance
Boyband di TV khususnya untuk acara-acara musik. Dalam range waktu yang hampir
berdekatan akan selalu muncul Boyband baru dengan berbagai konsep dan genre
musik yang berbeda. Tidak hanya Boyband,
Girlband pun ikut bermunculan
seiring dengan popularitas Boyband
yang makin menanjak.
Fenomena Boyband bukan kali pertama terjadi
indonesia, sebelumnya pada tahun 1990an, beberapa grup vokal seperti AB Three
(trio-wanita), Trio Libels (trio-pria), Lingua (trio-campuran), Elfa's Singers
(kwintet-campuran), Warna (kwintet-campuran), dsb telah memberi corak
tersendiri dalam industri musik indonesia. Fenomena boyband pada era 1990an
dipengaruhi oleh trend musik group vokal luar negeri seperti Boys II Men dan
NKOTB (new kids on the block, 1984-sekarang). Pada masa selanjutnya diiringi
kemunculan grup Westlife, Boyzone, BackstreetBoys, dsb. Perbedaannya adalah Boyband yang bermunculan saat ini lebih
dipengaruhi oleh kultur, gaya/fashion boyband asal Negara Korea Selatan.
K-POP adalah sebutan untuk jenis musik
seperti Boyband yang berasal dari
korea tersebut, bahkan saat ini Indonesia pun sudah memiliki I-POP mirip dengan K-POP. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Boyband Indonesia cenderung berkiblat
pada Boyband Korea. Hal ini yang
menyebabkan berbagai kontroversi dikalangan masyarakat. Terlepas dari pro dan
kontra ataupun kontroversi yang mengiringi perjalanan Boyband dalam meramaikan kancah industri musik di Indonesia, satu
hal yang patut diberi apresiasi adalah kreativitas anak muda Korea dalam bidang
seni khususnya tarik suara yang dipadupadankan dengan koreografi yang apik.
Sehinggga konsep boyband asal korea ini memiliki ciri khas dan menjadi
trendsetter boyband tanah air.
Boyband Indonesia dapat lebih maju
dalam industri musik dan dapat bertahan lama jika mampu menampilkan ciri khas
sendiri tanpa mengadopsi 100% konsep Boyband
asal Korea. Misalnya untuk pilihan lagu, Boyband
Indonesia harus lebih berani mengangkat unsur musik tradisional dan diarrangement
ulang dengan tatanan musik yang dapat diterima semua kalangan sehingga musik
tradisional dapat bersaing dengan musik modern yang lebih banyak dipengaruhi
musik luar. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan kultur dan budaya, seni
tari yang terdapat dari Sabang sampai Merauke dapat dieksplor menjadi tarian
atau koreografi yang menarik dan dikolaborasikan dengan dance modern Boyband,
dengan demikian Boyband Indonesia memiliki warna tersediri dan tidak lagi
dianggap sebagai Boyband yang tidak berkualitas karena hanya mengutip secara
keseluruhan tema dan konsep Boyband
asal negeri ginseng Korea.
0 komentar:
Posting Komentar