Sabtu, 19 Mei 2012

DEMAM K-POP MENJANGKITI INDONOESIA


“Sesuatu yang luar biasa ialah melakukan hal-hal yang biasa saja dengan cara yang tidak biasa”. (Booker T. Washington, pemimpin politik dan aktivis HAM.)
           
            Awal tahun 2011 hingga 2012 merupakan rangkain tahun yang menjadi milik Boyband tanah air. Bagaimana tidak setahun belakangan sejak fenomena K-POP mewabah seperti virus yang sulit dikendalikan, hampir setiap hari kita menyaksikan aksi menyanyi dan dance Boyband di TV khususnya untuk acara-acara musik. Dalam range waktu yang hampir berdekatan akan selalu muncul Boyband baru dengan berbagai konsep dan genre musik yang berbeda. Tidak hanya Boyband, Girlband pun ikut bermunculan seiring dengan popularitas Boyband yang makin menanjak.
Fenomena Boyband bukan kali pertama terjadi indonesia, sebelumnya pada tahun 1990an, beberapa grup vokal seperti AB Three (trio-wanita), Trio Libels (trio-pria), Lingua (trio-campuran), Elfa's Singers (kwintet-campuran), Warna (kwintet-campuran), dsb telah memberi corak tersendiri dalam industri musik indonesia. Fenomena boyband pada era 1990an dipengaruhi oleh trend musik group vokal luar negeri seperti Boys II Men dan NKOTB (new kids on the block, 1984-sekarang). Pada masa selanjutnya diiringi kemunculan grup Westlife, Boyzone, BackstreetBoys, dsb. Perbedaannya adalah Boyband yang bermunculan saat ini lebih dipengaruhi oleh kultur, gaya/fashion boyband asal Negara Korea Selatan.



K-POP adalah sebutan untuk jenis musik seperti Boyband yang berasal dari korea tersebut, bahkan saat ini Indonesia pun sudah memiliki I-POP mirip dengan K-POP. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Boyband Indonesia cenderung berkiblat pada Boyband Korea. Hal ini yang menyebabkan berbagai kontroversi dikalangan masyarakat. Terlepas dari pro dan kontra ataupun kontroversi yang mengiringi perjalanan Boyband dalam meramaikan kancah industri musik di Indonesia, satu hal yang patut diberi apresiasi adalah kreativitas anak muda Korea dalam bidang seni khususnya tarik suara yang dipadupadankan dengan koreografi yang apik. Sehinggga konsep boyband asal korea ini memiliki ciri khas dan menjadi trendsetter boyband tanah air.

Boyband Indonesia dapat lebih maju dalam industri musik dan dapat bertahan lama jika mampu menampilkan ciri khas sendiri tanpa mengadopsi 100% konsep Boyband asal Korea. Misalnya untuk pilihan lagu, Boyband Indonesia harus lebih berani mengangkat unsur musik tradisional dan diarrangement ulang dengan tatanan musik yang dapat diterima semua kalangan sehingga musik tradisional dapat bersaing dengan musik modern yang lebih banyak dipengaruhi musik luar. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan kultur dan budaya, seni tari yang terdapat dari Sabang sampai Merauke dapat dieksplor menjadi tarian atau koreografi yang menarik dan dikolaborasikan dengan dance modern Boyband, dengan demikian Boyband Indonesia memiliki warna tersediri dan tidak lagi dianggap sebagai Boyband yang tidak berkualitas karena hanya mengutip secara keseluruhan tema dan konsep Boyband asal negeri ginseng Korea. 


0 komentar:

Posting Komentar